Kenapa Sih Mata Bisa Teriritasi?

Hampir setiap orang pernah merasakan gangguan mata yang bervariasi. Ada yang bersifat sementara ada juga yang permanen. Selain merugikan diri sendiri, mata yang terkena iritasi jika bertambah parah dan mengalami infeksi oleh bakteri, jamur ataupun virus, juga rentan ditularkan ke orang lain. Jika tidak mendapatkan penanganan khusus, tentu ini akan menjadi masalah yang berkepanjangan dan memperburuk keadaan.

Gangguan iritasi mata sangat bervariasi, seperti kemerahan, gatal, pembengakakan, dan sebagainya, bahkan sampai dapat mengalami penurunan penglihatan jika tidak ditangani sedini mungkin. Mata yang terkena iritasi umumnya disebabkan oleh banyak faktor yang tanpa disadari mempengaruhi kesehatan mata.

 

1. Faktor lingkungan

Polusi udara tidak hanya terjadi di luar ruangan tetapi juga di dalam rumah dan di ruang kerja. Polusi udara dalam ruangan dapat menyebabkan mata dan saluran nafas terkena iritasi. Rentannya mata yang terkena iritasi dipengaruhi oleh stabilitas dari lapisan film air mata pada permukaan bola mata, di mana saat mata kering (lapisan film air mata tidak stabil) , maka mata akan semakin mudah terkena iritasi oleh polusi dari luar sehingga mata menjadi tidak nyaman.

 

2. Pencahayaan

Pencahayaan yang terlalu silau dan terlalu gelap sangat tidak baik untuk kualitas penglihatan. Radiasi sinar UV dapat menyebabkan penyakit pada mata seperti iritasi mata, bahkan kerusakan retina dan katarak. Oleh karena itu sebisa mungkin hindari paparan sinar matahari, terutama antara pukul 10.00 sampai pukul 14.00.

 

3. Terlalu lama menatap layar monitor dan gadget.

Bekerja terlalu lama dan terlalu berkonsentrasi menatap layar komputer atau kebiasaan terlalu lama menatap layar gadget dapat membuat mata menjadi lupa untuk berkedip. Tujuaan mata berkedip ialah untuk mebasahi permukaan bola mata dan memperbaiki lapisan film air mata pada permukaan bola mata yang menjadi kering saat mata tidak berkedip. Karena lupa berkedip maka permukaan bola mata menjadi kering sehingga memudahkan untuk terjadinya iritasi mata.

 

4. Bahan kimia

Pekerja laboratorium, petani atau pekerja industri lain yang menggunakan bahan kimia sangat rentan dengan iritasi mata jika tidak cermat menggunakan safety tools saat bekerja. Bahan kimia berbahaya seperti formaldehida, asetaldehida, akrolein, N-Dekana, VOC (Volatile Organic compound), ozon, pestisida dan allergen serta bahan kimia lainnya dapat menyebabkan iritasi mata.

 

5. Penggunaan lensa kontak yang tidak benar.

Penggunaan lensa kontak yang tidak benar (jarang dibersihkan, dan lewat masa pakai) dan berlebihan dapat mengakibatkan iritasi mata dan dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri, jamur ataupun virus. Selain itu permukaan mata yang tertutupi lensa kontak dapat mengakibatkan gangguan aliran oksigen dan air mata pada permukaan bola mata.

 

Selain faktor di atas, masih banyak pengaruh lain yang mempengaruhi munculnya iritasi pada mata. Untuk itu, ada baiknya bila kamu melakukan pencegahan dan penanganan yang cepat agar tidak memberi dampak berkepanjangan di kemudian hari. Salah satunya dengan tetes mata. Di Indonesia, tetes mata Insto dipercaya dapat mengatasi mata merah dan gangguan mata lainnya dengan penggunaan 1-2 tetes pada setiap mata. Dengan 2 pilihan formula, kamu dapat menyesuaikannya dengan gangguan iritasi, mata merah atau mata kering yang sedang dialami.